LUWU UTARA - Madrasah sebagai lembaga pendidikan di Indonesia telah mengalami proses transformasi dari lembaga pendidikan tradisional menjadi pendidikan modern. Perubahan sistem pada madrasah bukan hanya dipengaruhi oleh modernisasi pendidikan Islam, tetapi juga dipengaruhi oleh tuntutan kebutuhan peningkatan kualitas sumber daya manusia, penyesuain perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi dan politik kebijakan pemerintah tentang pendidikan di Indonesia.
Untuk menyesuaikan tuntutan perubahan tersebut, madrasah sebagai lembaga pendidkan Islam yang dikelola oleh Kementerian Agama kini posisinya terintegrasi ke dalam sistem pendidikan nasional. Demi pembuktian diri untuk bertransformasi, MTs. As’adiyah Sumberwangi yang merupakan salah satu madrasah swasta yang terletak di Desa Sumberwangi, Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara memaksimalkan potensi yang ada di madrasah demi terwujudnya madrasah yang berkualitas, mandiri dan berprestasi sesuai motto Kementerian Agama.
Meskipun madrasah termasuk ke dalam madrasah paling “kurus” di antara madrasah yang ada di Luwu Utara, tetapi eksistensinya dalam berbagai kegiatan tak perlu diragukan. “Sekolah kami memang kecil, siswanya juga tidak sebanyak sekolah lain, tetapi kami akan membuktikan bahwa kami mampu bersaing, ” kata Kepala MTs. As’adiyah Sumberwangi, Abdul Halim, dalam sambutannya pada acara Penamatan Siswa(i), Sabtu (3/6/2023), di MTs. As’adiyah Desa Sumberwangi, Kecamatan Mappedeceng.
Diketahui, acara penamatan ini merupakan acara tahunan yang dilaksanakan untuk melepas siswa(i) kelas IX yang telah menyelesaikan Penilaian Akhir Semester (PAS). Lanjut Hamid mengungkapkan bahwa siswa MTs. As’adiyah Sumberwangi adalah siswa berprestasi yang acap kali mendapatkan apresiasi. “Terbukti, dalam setiap kegiatan yang kami ikuti, peserta didik kami, alhamdulillah, selalu mendapatkan juara, ” ungkap Abdul Hamid lagi.
Hal senada disampaikan Pengawas Cabang As’adiyah Luwu Utara, Alwi Yunus, yang turut hadir dalam acara penamatan sekolah. Menurut Alwi, kuantitas bukanlah penentu kualitas sebuah madrasah. Meskipun kecil dalam hal kuantitas, kata dia, tetapi jika siswanya berkualitas, maka madrasah yang kecil atau yang kurang jumlah siswanya, tidak boleh menjadi kerdil semangatnya dan berkecil hati.
“Sekolah kecil, belum tentu ilmunya juga kecil. Terbukti, meski sekolah ini gedungnya penuh dengan tempelan, tetapi salah satu siswanya mampu mewakili Luwu Utara dalam ajang Kompetensi Sains Madrasah tingkat Provinsi setelah dinyatakan lulus seleksi di tingkat kabupaten, ” ungkap Hamid dengan penuh semangat di hadapan para guru dan siswa.
Hal senada disampaikan Wakil Kepala MTs. As’adiyah Sumberwangi Bagian Kurikulum, Darmawati. Ia mengatakan bahwa selain bidang akademik, MTs. As’adiyah Sumberwangi juga aktif mengikuti lomba non akademik, dan berhasil mendapatkan juara kedua pada Lomba Bintang Vokalis di acara Kemah Santri pada Februari 2023 di Belawa Baru.
“Jadi ini artinya bahwa jumlah siswa bukanlah penghalang untuk berprestasi. Justru hal tersebut dijadikan sebagai penyemangat untuk mengasah kemampuan peserta didik, ” ucapnya. Ia pun bertekad menciptakan alumni-alumni berkualitas yang mampu berprestasi dalam segala bidang, yang memiliki memiliki jiwa kompetensi tanpa harus berkecil hati hanya karena sekolahnya kecil. “Soal kuantitas, kami mengaku kalah, tetapi soal kualitas, kami siap bersaing, ” pungkasnya. (JW_DA/LH)