LUWU UTARA - Perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kabupaten Luwu Utara akan dilaksanakan di kecamatan Mappedeceng pada 2 Maret 2024 mendatang.
Kepastian ini didapat dalam rapat persiapan pelaksanaan MTQ XIII, Kamis (25/1/2024), di Ruang Rapat Sekretaris Daerah. Rapat dibuka Pj. Sekda Luwu Utara, Baharuddin Nurdin.
Baca juga:
Kaum Sodom, Sejarah Terulang Kembali
|
Yang menarik, Mappedeceng dikenal sebagai kecamatan yang majemuk. Hampir semua agama, suku dan budaya ada di sana. Tak heran, Mappedeceng acap kali disebut Indonesia mini.
Itulah kemudian, salah satu desa di kecamatan Mappedeceng, yakni desa Cendana Putih, dipilih sebagai Desa Percontohan Moderasi Beragama dan Sadar Kerukunan di Indonesia.
Ketua Panitia MTQ XIII Tingkat Kabupaten Luwu Utara, Andi Zulkarnaen, berharap, dipilihnya Mappedeceng sebagai tuan rumah akan meningkatkan kerukunan antarumat beragama.
“Inilah saatnya kita memperlihatkan persatuan dan kerukunan antarumat beragama. Untuk itu, simbol-simbol moderasi beragama pada MTQ kali ini dapat kita tonjolkan, ” ucap dia.
Andi Zulkarnaen juga berharap, panggung utama MTQ nanti, utamanya saat pembukaan MTQ, dapat menonjolkan ornamen-ornamen yang memperlihatkan keberagaman tersebut.
“Pakai janur atau yang lainnya, boleh juga dipakai sebagai simbol moderasi beragama. Nah, kita berharap panitia lokal yang ada di kecamatan bisa berkreasi dengan baik, ” harapnya.
Sebelumnya, Pj. Sekda Luwu Utara, Baharuddin Nurdin, berharap pelaksanaan MTQ kali ini dapat berlangsung dengan baik dan sukses. Untuk itu, sumber daya harus dipersiapkan.
“Kesiapan sumber daya yang kita miliki, baik SDM maupun anggaran, harus betul-betul siap. Kami pastikan alokasi anggaran kegiatan ini telah terakomodir di APBD, ” kata Baharuddin.
Baharuddin berharap agar semua panitia yang telah terbentuk, dapat segera bekerja dengan baik. “Sekali lagi, mari kita gerakkan sumber daya kita demi suksesnya MTQ, ” tandasnya.
Hadir dalam rapat ini, Ketua LPPTQ yang juga Kadis Pendidikan, Misbah, Kabag Kesra Abdu Rauf Gani, Camat Mappedeceng Nur Anifah, perwakilan Kemenag dan perangkat daerah. (LHr)